Popular Post

Archive for Maret 2016

Sejarah Idol Jepang

By : Admin Kurumi

Idola di Jepang (bahasa Jepang: aidoru アイドル) adalah artis terkenal yang dapat berkiprah dalam berbagai bidang, antara lain sebagai penyanyi, pemeran, tarento, atau seiyu. Istilah ini juga dipakai untuk sebagian penyanyi-pencipta lagu berusia muda yang memenuhi persyaratan untuk disebut idola.

Kata idola sudah dikenal dalam bahasa Inggris sejak pertengahan abad ke-13, berarti gambar dewa-dewi objek pemujaan paganisme. Asalnya dari bahasa Perancis Kuno idole yang berarti idola, gambar kuno, dewa pagan, diambil dari bahasa Latin Akhir, idolum yang berarti gambaran, (rohani, fisik), bentuk. Namun kata tersebut mengalami perubahan arti menjadi orang muda usia dan terkenal.

Perintis idolaSunting
Bintang pop Amerika Serikat Rudy Vallee yang mencetak lagu hit "My Blue Heaven" pada tahun 1921 sering disebut sebagai perintis idola. Pada 1940-an, Frank Sinatra mengukuhkan citra bintang idola setelah ia digila-gilai oleh kalangan perempuan muda pemakai kaus kaki semata kaki yang disebut bobby sock. Sinatra sendiri disebut idola generasi bobby soxer. Bintang idola pada tahun 1950-an adalah Elvis Presley, diteruskan oleh The Beatles pada 1960-an saat awal karier mereka.

Di Jepang, kata aidoru mulanya dipakai untuk artis luar negeri.Artis dalam negeri yang populer umumnya disebut sutaa (bahasa Inggris: star, bintang). Penyanyi cilik Hibari Misora serta pemeran cilik Sayuri Yoshinaga atau Mitsuo Hamada dikenal publik sebagai koyaku star (bintang pemeran cilik) atau seishun star (bintang remaja). Istilah seishun star misalnya sudah dipakai dalam film Aizen Katsura produksi 1938 oleh Shochiku. Kelompok penyanyi wanita yang populer saat itu berbentuk trio, yakni Sannin Musume (Hibari Misora, Chiemi Eri, Izumi Yukimura), Spark Sannin Musume (Mie Nakao, Yukari Itoh, Mari Sono).

Film Perancis Cherchez l'idole (judul Jepang: Aidoru o Sagase) diputar di Jepang pada tahun 1964. Pemerannya, Sylvie Vartan dan Mylène Demongeot yang perempuan muda serta imut, mendorong meluasnya penggunaan istilah aidoru untuk pemeran film dan artis yang berbeda dari orang biasa.

Kedatangan The Beatles di Jepang pada tahun 1966 menyebabkan generasi muda dilanda demam group sound yang dipopulerkan The Tigers dan The Tempters. Sebagai akibatnya, para bintang remaja perlahan-lahan mulai dilupakan orang, dan istilah aidoru mulai dipakai menggantikan istilah seishun star.

Idola 1970-an hingga 1980-anSunting
Kepopuleran group sound mulai surut pada tahun 1969 digantikan era idola tahun 1970-an. Citra idola dibentuk berdasarkan selera keindahan khas Jepang yang diungkapkan dalam penampilan kekanak-kanakan, imut, terasa akrab, serta mudah dijumpai sehari-hari.[7] Pada tahun 1980-an keberadaan idola sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Jepang. Dari akhir Perang Dunia II hingga akhir tahun 1980-an, angka penjualan foto artis yang disebut bromida merupakan barometer kepopuleran bintang film dan idola di Jepang.

Sebutan aidoru kashu (penyanyi idola) dan kawaiko-chan kashu (penyanyi imut) sering dipakai pada tahun 1970-an untuk penyanyi muda belia dan masih murni. Mereka waktu itu menyanyikan lagu-lagu kayōkyoku dengan target penggemar usia muda. Kepopuleran mereka menjadi pendorong bermunculannya tarento muda usia, terutama sejak adanya acara televisi pencari bakat Star Tanjou!. Dari acara ini lahir bintang top tahun 1970-an seperti Pink Lady dan Momoe Yamaguchi. Kepopuleran mereka merupakan landasan untuk demam idola (aidoru boom) yang terjadi pada awal hingga pertengahan 1980-an. Dekade 1980-an melahirkan generasi penyanyi pop seperti Seiko Matsuda, Naoko Kawai, Akina Nakamori, Kyouko Koizumi, dan Tanokin Trio yang mulai aktif sebagai tarento. Sebutan aidoru akhirnya lekat kepada mereka. Satu-satunya misi penyanyi idola waktu itu adalah dapat muncul dalam acara musik spektakuler The Best Ten. Namun era aidoru kayoukyoku (lagu pop idola) yang membawa demam idola surut secara bertahap akibat kemunculan demam band tahap kedua yang antara lain dibawa oleh Boøwy dan Rebecca pada pertengahan 1980-an.

Sejak pertengahan 1990-an hingga sekarang, penggolongan idola menjadi sangat terinci. Istilah idola tidak hanya dipakai pada penyanyi idola, melainkan juga untuk tokoh terkenal dalam bidang keartisan lainnya, mulai dari pemeran idola (aidoru joyū), pengisi suara idola (aidoru seiyu), model bikini idola (gurabia aidoru), bintang iklan idola (CM aidoru), hingga idola acara varietas (variety aidoru).

Penganekaragaman idola wanitaSunting
Hingga pertengahan 1980-an, citra artis idola bagaikan bintang di langit yang jauh dari jangkauan rakyat biasa. Namun keadaan tersebut diputarbalikkan oleh grup idola Onyanko Club (Klub Anak Kucing) yang dilahirkan acara varietas Fuji TV Yūyake Nyan Nyan pada tahun 1985. Anggota Onyanko Club adalah gadis-gadis biasa yang sehari-harinya tidak berbeda dari teman sekelas di sekolah.

Sejumlah kecil idola seperti Hiroko Yakushimaru dan Momoko Kikuchi yang sesuai kebijakan agen mereka tidak dibolehkan untuk dipotret mengenakan bikini. Mereka diorbitkan sebagai penyanyi karena mereka tidak akan disebut idola top kalau rekaman mereka tidak laku. Namun, sejumlah idola yang rekamannya tidak begitu laku, seperti Mami Yamase, Miyuki Imori, Hiroko Moriguchi, Akiko Matsumoto, dan Naomi Matsui tampil di televisi sebagai bintang tamu acara varietas. Mereka kemudian dikenal sebagai idola acara varietas (baraeti aidoru, disingkat baradoru).

Idola model bikini (gurabia aidoru) dari agen artis Yellow Cab mendominasi dekade 1990-an dengan model-model yang mengandalkan tubuh berproporsi ideal seperti Reiko Katou dan Fumie Hosokawa. Meskipun demikian, model bikini seperti Agnes Lum sudah dikenal di Jepang sejak 1970-an.

Pemakaian label "idola" kemudian meluas ke profesi yang sebelumnya tidak mengenal idola, misalnya penyiar televisi wanita, pengisi suara wanita, pemeran wanita dalam tokusatsu (tidak memandang peran antagonis-protagonis dalam Serial Kamen Rider, Super Sentai, atau Serial Ultra), idola perempuan di bawah 15 tahun (U-15 aidoru atau idola junior), idola video dewasa (nudoru), dan penyanyi enka usia muda (endoru). Aktris yang menyandang sebutan idola, di antaranya Yuki Uchida, Ryoko Hirosue, dan Kyoko Fukada. Pada akhirnya, sebutan idola tidak lagi harus diperoleh setelah artis memiliki rekaman yang laris.

Dalam subbudaya Jepang masih dikenal lagi idola dalam berbagai bidang minat yang masing-masing memiliki penggemar tersendiri. Idola-idola seperti ini muncul setelah makin meluasnya jaringan televisi kabel dan DVD sebagai media rekam baru yang menyediakan sarana baru berekspresi. Beraneka macam idola lahir dari berbagai bidang, mulai dari idola dalam rakugo (rakudoru), perkeretaapian (tetsudoru), robot (robodoru), militer (miridoru), pasar saham (kabudoru), ikan (sakanadoru), hingga idola pertanian (nōdoru). Dalam dunia olahraga juga dikenal idola, di antaranya: Miwa Asao, Mao Asada, Aiko Uemura, pebulutangkis Kumiko Ogura-Reiko Shiota, Ai Fukuhara, Megumi Kurihara, dan Kana Oyama.

Idola tahun 1970-an
Istilah aidoru dikenal luas oleh orang Jepang sejak awal 1970-an setelah meluasnya penerimaan tayangan televisi berwarna. Setelah dikembalikannya Okinawa kepada Jepang pada 1972, pemotretan model bikini dapat dilakukan di luar ruang, meskipun di Jepang sedang musim dingin. Idola yang melakukan debutnya pada awal 1970-an di antaranya Saori Minami, Mari Amachi, dan Megumi Asaoka. Trio Minami, Amachi, Rumiko Koyanagi dijuluki "tiga besar perempuan", dan membentuk trio Shin San-nin Musume.

Ketika tampil pertama kali di acara Kouhaku Uta Gassen, 31 Desember 1971, Saori Minami diperkenalkan oleh pembawa acara Kiyoko Suizenji sebagai teen aidoru (idola remaja).

Penyanyi remaja waktu itu seperti Agnes Chan, Miyoko Asada, serta penyanyi acara Star Tanjou! (Junko Sakurada, Momoe Yamaguchi), sejak awalnya mereka sudah disebut aidoru. Stereotipe idola seperti dikenal sekarang ini diciptakan oleh trio idola Candies dan duo idola Pink Lady. Mereka mengorganisir penggemar fanatik dalam klub resmi, mengatur sorak-sorai yang sekarang dikenal sebagai otagei, menciptakan gaya baru penampilan panggung, dan memakai gaun panggung berwana putih berhiaskan renda dan jumbai-jumbai. Sejak adanya Hana no Chuusan Trio (Masako Mori, Junko Sakurada, Momoe Yamaguchi), gadis-gadis yang disebut idola, usianya juga makin muda.

Idola tahun 1980-anSunting
Dekade 1980-an merupakan masa keemasan idola wanita. Di Jepang bermunculan berbagai tipe penyanyi wanita dan grup idola. Ciri khas idola awal tahun 1980-an adalah slogan yang diberikan kepada setiap idola saat melakukan debutnya, misalnya: "Aku Ingin Memeluk Miss Sony" (Seiko Matsuda).

Angkatan 1980: Seiko Matsuda, Naoko Kawai, Junko Mihara, Yoshimi Iwasaki, Yoshie Kashiwabara.
Angkatan 1982: Akina Nakamori, Iyo Matsumoto, Kyoko Koizumi, Yuu Hayami, Chiemi Hori, Hidemi Ishikawa
Angkatan 1985: Onyanko Club (salah seorang anggota: Shizuka Kudō), Miho Nakayama, Minako Honda, Miyoko Yoshimoto, Yuki Saito, Yoko Minamino, Yui Asaka.
Pada paruh kedua tahun 1980-an ditandai dengan penyebutan umur idola, sebagai slogan, misalnya: "Eighteen" (Seiko Matsuda), Shōjo A atau "anak perempuan di bawah umur" (Akina Nakamori), atau Watashi wa 16-sai (Kyoko Koizumi).

Pada akhir 1980-an, kepopuleran penyanyi idola terus merosot digantikan oleh demam band musik rock. Mereka kehilangan pamor setelah acara musik satu per satu dihentikan penayangannya dari waktu utama di televisi. Sebagai pengganti mereka muncul idola acara varietas seperti Mami Yamase, Hiroko Moriguchi, Miyuki Imori, atau Akiko Matsumoto yang menampilkan kepribadian asli mereka dan tidak kalah menariknya dari para pelawak.

Idola tahun 1990-anSunting
Idola dekade 1990-an tidak lagi terbatas pada penyanyi, melainkan meluas ke idola iklan televisi, idola model majalah, idola bikini, dan sebagainya. Iklan televisi dikuasai oleh tiga model paling top yang disebut 3M (Rie Miyazawa, Alisa Mizuki, Riho Makise). Reiko Katou, Fumie Hosokawa, dan Mariya Yamada memulai karier sebagai idola model bikini di majalah-majalah sebelum dijadikan bintang iklan dan bintang tamu acara varietas. Sejak pertengahan 1990-an, kantor manajemen artis Horipro dikenal banyak menciptakan penyanyi idola dan pemeran wanita idola.

Dari tahun 1988 hingga 1993 dikenal sebagai era musim dingin para idola atau zaman es para idola. Generasi penerus Oyanko Club yang dihasilkan kursus pencarian bakat Otome Juku seperti CoCo dan para penyanyi idola harus mengakhiri karier "idola profesional" mereka. Penyanyi idola Yukiko Okada bunuh diri pada tahun 1986.[8]

Idola yang tampil di acara varietas harus berani "pasang badan". Dalam lakon pendek dan lucu, mereka harus memperlihatkan reaksi yang tidak kalah menariknya dari para pelawak, misalnya seperti skit yang dilakukan penyanyi Naoko Ken bersama para pelawak.

Pada pertengahan 1990-an, produser Tetsuya Komuro mengorbitkan sejumlah besar artis sebagai penyanyi idola. Dimulai dari Tomomi Kahala dan Ryoko Shinohara, keluarga besar Komuro bertambah dengan diorbitkannya artis-artis hasil didikan Okinawa Actors School seperti Namie Amuro dan Speed.

Pada paruh kedua 1990-an, acara varietas pencari bakat Asayan di TV Tokyo menghasilkan penyanyi idola baru, Ami Suzuki dan Morning Musume.

Idola tahun 2000-anSunting
Hello! Project yang diproduseri Tsunku melahirkan berbagai macam unit dan penyanyi idola, termasuk Morning Musume dan Aya Matsuura. Pada dekade 2000-an dikenal luas penyanyi idola seperti Ayumi Hamasaki dan Mika Nakashima. Pemeran wanita idola seperti Aya Ueto , Masami Nagasawa, Yui Aragaki, Maki Horikita memulai karier mereka dari model bikini. Acara varietas diramaikan oleh tarento idola seperti Shoko Nakagawa, Yuko Ogura, Chinatsu Wakatsuki, dan Aki Hoshino.

Pada paruh kedua tahun 2000-an, acara kuis televisi Quiz! Hexagon II di Fuji Television menampilkan idola berpengetahuan minim, seperti Mai Satoda, Suzanne, Yukina Kinoshita, Akina Minami, dan Misono. Mereka disebut obaka-aidoru, disingkat bakadoru (idola tolol).[9] Pada tahun 2006, Fuji Television juga membentuk grup idola Idoling!!! yang anggotanya direkrut dari berbagai agensi artis.

Grup penyanyi idola technopop Perfume bersaing dengan kedatangan grup idola K-pop asal Korea Selatan seperti SNSD dan Kara.

Yasushi Akimoto memproduseri grup idola AKB48 yang berpentas di Akihabara. Konsep AKB48 adalah idola yang dapat dijumpai setiap hari. Kesuksesan AKB48 tidak terlepas dari keberadaan para penggemar setia yang selalu mendukung idola yang menjadi favoritnya. Pada acara Kouhaku Utagassen di NHK 31 Desember 2007, AKB48 diperkenalkan sebagai idola dari Akihabara. Mereka tampil dalam satu segmen spesial yang disebut Medley Spesial: Budaya Mutakhir Kebanggaan Jepang yang dibawakan oleh idola otaku Shoko Nakagawa dan idola Amerika Serikat Leah Dizon. Mereka sebagai satu unit diperkenalkan sebagai idola Akiba-kei.

Menurut Yasushi Akimoto,

“Idola di Amerika sedapat-dapatnya adalah orang yang pandai bernyanyi. Idola di Jepang cenderung berarti batu permata yang belum diasah. Di Amerika pastinya tidak ada chika idol [idola bawah tanah][11] Kalau di Amerika, ketika audisi mereka sangat berani mengekspresikan diri. Di Jepang, memang ada peserta audisi yang dengan percaya diri menonjolkan kelebihan diri sendiri, tapi dengan begitu justru memberi kesan cuma itu [yang dia miliki]. Para kreator anggota juri justru lebih tertarik dengan peserta yang datang terburu-buru, baru pulang dari sekolah, rambut juga acak-acakan memperlihatkan penampilan alami. Kalau dirias dan dipakaikan kostum maka [anak itu] akan tampak bersinar....[12]”
SKE48 dibentuk pada tahun 2008 sebagai bagian pertama dari proyek ekspansi AKB48 di luar Tokyo. Teater SKE yang berada di Sunshine Sakae, Nagoya dijadikan tempat pentas rutin SKE48. Ketika AKB48 menguasai urutan pertama hingga ke-5 singel terlaris tahun 2011, SKE48 berhasil menempatkan singel "Pareo wa Emerald" sebagai singel terlaris nomor 9.

Dari empat mantan anggota Hello! Pro Egg, Tsunku mendirikan grup penyanyi idola S/mileage. Stardust Promotion membentuk Momoiro Clover Z.

Idola tahun 2010-anSunting
Proyek ekspansi kedua AKB48 diberi nama NMB48 karena berbasis di Namba, pusat hiburan dan belanja di kawasan Minami, Osaka. NMB48 dibentuk tahun 2010, dan sukses menempatkan tiga singel pertama mereka di nomor satu Oricon. Selain sebagai idola, anggotanya juga tampil sebagai pemeran di sandiwara komedi Yoshimoto Shin-kigeki.[14]

Berbagai konsep unik juga dimiliki oleh grup idola lainnya. Kelima anggota Bump.y adalah aktris sekaligus idola, termasuk Nanami Sakuraba. Perbedaan usia dan tinggi badan anggota yang tidak rata menyebabkan grup ini diberi nama bumpy.

Produser dari Super Girls, grup idola bentukan Avex Trax, adalah penggemar mereka sendiri. Konsepnya adalah "idola yang dibesarkan oleh kita sekalian". Penggemar menentukan sendiri masa depan idola mereka, termasuk desain sampul CD, posisi tengah depan, dan pilihan lagu. Super Girls memenangi Japan Record Award ke-53 sebagai Artis Pendatang Baru Terbaik 2011.[15] Avex Trax juga mengumpulkan gadis-gadis belia sebagai Tokyo Girls' Style. Mereka merilis album dalam bahasa Mandarin di Taiwan dan Hong Kong.[16] Stasiun kabel televisi Nolife di Perancis memakai mereka sebagai pembawa acara Japan in Motion.[17]

Kehidupan di sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler merupakan tema Sakura Gakuin. Anggotanya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti unit baton twirling (Twinklestars), unit heavy metal (Babymetal), dan unit pulang ke rumah (Sleepiece). Keanggotaan dibatasi hingga anggotanya duduk di kelas 3 sekolah menengah pertama. Bila sudah lulus SMP, berarti mereka harus lulus dari Sakura Gakuin.[18]

Nogizaka46 dibentuk oleh produser AKB48 Yasushi Akimoto dengan maksud menjadikannya rival resmi AKB48. Anggotanya disaring dari banyak pelamar. Anggota generasi pertama sejumlah 33 orang dipilih dari 38.934 pelamar[19], sedangkan anggota awal AKB48 dipilih dari 7.924 pelamar.

Dalam dunia bisnis hiburan Jepang, munculnya bintang idola pria terjadi pada masa keemasan film layar lebar tahun 1950-an. Mereka disebut new face (wajah baru) dari perusahaan film Toho dan Nikkatsu. Anggota band group sounds adalah idola pada tahun 1960-an.

Dekade 1970-an melahirkan tiga besar bintang pop (shin-gosan ke), Hiromi Go, Hideki Saijo, dan Goro Noguchi. Grup-grup pria idola dari Johnny & Associates mendominasi dunia musik pop sejak tahun 1980-an. Para anggota grup idola Johnny & Associates yang dikenal sebagai Johnny's aidoru diterjunkan sebagai tarento dalam acara-acara varietas sejak tahun 1990-an. Di layar perak, anggota SMAP sukses sebagai pemeran laris, terutama Takuya Kimura. Era keemasan Johnny & Associates mengorbitkan sejumlah besar grup idola, beberapa di antaranya, Da Pump dan W-inds. bahkan populer di luar Jepang.

Junon Superboy Contest yang diadakan sejak 1988 melahirkan pemeran pria idola, di antaranya Teppei Koike dan Junpei Mizobata. Pemeran-pemeran pria dalam Serial Kamen Rider dan Super Sentai, serta seiyu muda yang mengisi suara anime lepas tengah malam juga meraih status idola.

Idola tahun 1960-anSunting
Dekade 1960-an didominasi Yujiro Ishihara yang menyanyi dan membintangi film produksi Nikkatsu. Namun istilah aidoru belum dikenal saat itu, bahkan setelah munculnya tiga besar penyanyi top, Yukio Hashi, Kazuo Funaki, dan Teruhiko Saigo. Penyanyi top awal 1960-an di antaranya grup paduan suara 3 Funkies, dan Teruhiko Aoi yang terus aktif di dunia seni peran hingga kini. Pada paruh kedua 1960-an, Jepang dilanda demam group sounds yang dibawa The Spiders (Monsieur Kamayatsu, Masaaki Sakai, Jun Inoue) dan The Tigers (Kenji Sawada).

Idola tahun 1970-anSunting
Dekade 1970-an adalah milik tiga besar baru penyanyi top (shin-gosanke), Go Hiromi, Hideki Saijo, dan Goro Noguchi yang diorbitkan sebagai aidoru. Meskipun secara de facto The Tigers sudah bubar, Kenji Sawada terus berkarier solo, termasuk membawakan acara musik The Best Ten. Perintis grup pria idola dari Johnny & Associates adalah Four Leaves yang bersaing dengan Finger Five lima bersaudara dari Okinawa (T. Akira adalah salah seorang anggotanya). Citra idola pria dari dekade 1970-an adalah "pangeran penunggang kuda putih". Seperti halnya pada idola wanita waktu itu, mereka bagaikan bintang di langit yang tidak terjangkau orang biasa.

Idola tahun 1980-anSunting
Setelah berperan sebagai siswa dalam drama Kinpachi-sensei yang ditayangkan tahun 1979, Toshihiko Tahara, Yoshio Nomura, Masahiko Kondo diorbitkan Johnny & Associates sebagai Tanokin Trio yang banyak menghasilkan lagu hit. Dekade 1980-an merupakan masa keemasan bagi Shibugakitai, Hikaru Genji, dan Shonentai yang semuanya adalah grup idola Johnny & Associates. Namun akhir 1980-an terbukti sebagai "zaman es para idola", sebagian dari mereka tidak mampu bertahan. Pemeran cilik idola Yoshiaki Takahashi sempat populer sebelum mati muda dalam usia 16 tahun akibat kecelakaan lalu lintas.

Idola tahun 1990-anSunting
Hingga pertengahan 1990-an, Hikaru Genji bertahan sebagai grup idola hingga muncul junior mereka, SMAP. Sejak awal debut mereka, anggota SMAP sudah diterjunkan ke acara-acara varietas sebelum akhirnya memiliki acara varietas sendiri SMAP×SMAP. Grup pria idola terbukti merupakan tambang emas bagi Johnny & Associates yang kemudian berturut-turut meluncurkan grup-grup idola pria seperti KinKi Kids, Tokio, dan V6, diikuti unit idola lainnya. Anggota-anggotanya tidak hanya menyanyi melainkan aktif sebagai tarento dalam acara-acara varietas.

Idola tahun 2000-anSunting
Sejak memulai debutnya pada tahun 2000, grup vokal dan tari, Exile terus memoles diri sebagai idola. Mereka menambah anggota-anggota baru dan menerjunkannya ke berbagai bidang. Exile bersaing dengan boy band gelombang Korea, seperti TVXQ dan Big Bang yang meskipun tidak ikut ke acara varietas, tetap populer hanya karena musik-musik mereka. Anggota Arashi dikenal luas tidak hanya dengan lagu-lagu hit mereka, melainkan juga wajah-wajah mereka yang sehari-harinya akrab di kalangan pemirsa televisi.

Acara kuis televisi melahirkan idola "tolol" yang menjawab pertanyaan kuis secara asal-asalan. Beberapa orang di antaranya membentuk grup pria idola Shuuchishin.

Aktor tokusatsu populer juga menyandang predikat idola, misalnya Hiro Mizushima dan Takeru Sato dari Heisei Kamen Rider Series, Masaru Nagai dan Tori Matsuzaka. Seiyu idola di antaranya pemeran utama serial anime Mobile Suit Gundam 00 dan Death Note, Mamoru Miyano dan Takahiro Sakurai dari Black Butler.

Idola di dunia olahraga adalah pitcher Yuki Saito dan pegolf Ryo Ishikawa. Keduanya memiliki julukan sendiri, "Pangeran Saputangan" (Hankachi Oji) dan "Pangeran Pemalu" (Hanikami Oji).

Sejarah anime dan Likak Likuk masuk nya wibu ke indonesia

By : Admin Kurumi

Pernah ultah

Anime (\アニメ) adalah Animasi Jepang (Japanese Animation) yang banyak digunakan di berbagai serial TV, Film, Video, Games, Komersial, dan Beberapa Situs Internet. Kian Lama Anime ini semakin Populer. Banyak Serial TV Anime yang diambil dari Manga (Komik Jepang). Nama Anime diambil dari kata Animation yang berarti Animasi. Di Jepang, Pelafalan kata Animation menjadi Anime-Shon, Kata ini kemudian disingkat menjadi Anime yang berarti Animasi buatan Jepang. Lalu bagaimana Perkembangan Animasi Jepang ini ?

Animasi mulai ada di Permulaan abad ke-20, saat para pembuat Film mengeksperimenkan Teknik Animasi yang sudah ada di Amerika Serikat, Prancis, Jerman dan Russia. Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukannya First Experiments in Animation oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913. Kemudian diikuti film pendek karya Oten Shimokawa yang merupakan Anime pertama. Anime ini berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki, Anime ini dibuat dan selesai pada tahun 1917, Anime ini hanya berlangsung selama 5 menit dan sampai sekarang Anime itu tidak dipakai lagi... Anime ini bercerita tentang seorang samurai sedang mengetes Pedangnya dengan suatu Target. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin (Nikatsu). Pada tahun 1918 Seitaro kembali membuat anime dengan judul Taro no Banpei. Tetapi semua catatan tentang anime tersebut dikatakan hilang akibat gempa bumi di Tokyo pada tahun 1923.
.

Pada tahun 1927, Amerika Serikat telah berhasil membuat animasi dengan menggunakan suara (pada saat itu hanya menggunakan background music). Jepang kemudian mengikuti langkah itu dan anime pertama dengan menggunakan suara musik adalah Kujira (1927) karya Noburo Ofuji.  Sedangkan anime pertama yang “berbicara” adalah karya Ofuji yang berjudul Kuro Nyago(1930) dan berdurasi 90 detik. Salah satu anime yang tercatat sebelum meletus Perang Dunia II dan merupakan anime pertama dengan menggunakan optic track (seperti yang digunakan pada masa sekarang) adalah Chikara To Onna No Yononaka (1932) karya Kenzo Masaoka.

Lama sesudah itu, tahun 1962 ada Anime yang merupakan Salah Satu Anime yang memasuki Era kesuksesan pertama. Anime ini bernama Tetsuwan Atom (Di Luar Jepang, Anime bernama Astro Boy) Karya Ozamu Tezuka. Astro Boy sangat Terkenal, bahkan sampai ditayangkan ke beberapa negara di luar Jepang. Namun, Astro Boy bukanlah animasi televisi buatan lokal pertama. Tahun 1960 adalah pertama kalinya ditayangkan anime TV di Jepang, yaitu yang merupakan Mittsu no Hanashi (Tree Tales) – The Third Bloodanime TV Special. Ozamu Tezuka dikatakan sebagai "Legenda dan Dewa para Manga". Astro Boy dibuat oleh Osamu Tezuka Production Animation Departement yang didirikan oleh Ozamu Tezuka (Dia mendirikan perusahaan baru ini di tahun 1962).

Seiring permulaan tahun 1970, Populasi pembelian Manga semakin Melonjak. Robot (Mecha) besar dalam anime pertama kali diperkenalkan pada tahun 1966 melalui karya Shotaro Kaneda, Tetsujin 28. Sejak itu mulai bermunculan anime-anime yang bertema hampir serupa, Contohnya Gundam. Anime yang diangkat dari karya mangaka dengan nama Monkey Punchyaitu Lupin Sansei (Lupin III) menjadi anime yang ditujukan bagi penonton dewasa dengan menyajikan humor-humor dewasa dan slapstick violence. Acara televisi ini ternyata sangat digemari sehingga muncul dalam bentuk film dan bahkan serial televisinya pun dibuat menjadi 2 sekuel.

Memasuki era 80-an, anime semakin digemari dan semakin banyak produser film yang berusaha memenuhi keinginan masyarakat. Pertumbuhan ini semakin ditunjang denganmunculnya kaset video sebagai media. Dengan adanya teknologi VCR, masyarakat bisa memperoleh anime kesayangan mereka dalam bentuk video.
Hal inilah yang kemudian mendorong munculnya versi video sebuah anime yang langsung dijual kepada masyarakat tanpa harus ditayangkan di televisi terlebih dahulu. (Dikenal dengan istilah OVA - Original Video Animation atau OAV - Original Animated Video). Keiji Nakazawa mengangkat tema korban Hiroshima dengan judul Hadashi no Gen yang diangkat menjadi anime pada tahun 1983 dengan sutradara Masaki Mari. Salah satu anime terkenal yang mengangkat tema serupa adalah Hotaru no Haka (Grave of the Fireflies). Dengan bermunculannya anime-anime dengan tema yang kompleks dan mendalam, maka anime telah menembus batasan “hanya untuk anak-anak” dan telah menjadi tontonan bagi berbagai macam tingkat usia pemirsa.

Anime masuk di Indonesia pertama kalinya adalah sekitar awal tahun 1980-an yang pada masa tersebut hadir dalam format video kaset. Tahun-tahun selanjutnya perjalanan hidup anime mengalami pasang surut dan sempat vakum seiring berakhirnya era mesin video Beta pada akhir tahun 1980-an. Sedangkan stasiun televisi lebih banyak memberikan jam tayangnya untuk animasi buatan Amerika atau Eropa yang dianggap lebih mudah memperoleh popularitas. Anime kemudian tidak lagi dianggap sebagai suatu trend sehingga sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan.

Hingga akhirnya pada pertengahan tahun 1990-an anime mulai kembali eksis dan merupakan hal yang menggembirakan bagi penggemar anime di Indonesia. Stasiun-stasiun televisi mulai kembali gencar menayangkan acara anime. Saint Seiya, Sailor Moon, Magic Girls, Magic Knight Rayearth, Dragon Ball, Shulato dan masih banyak judul lainnya yang pernah ditayangkan mendapatkan respon positif dari pada penggemarnya dimana masih tetap eksis walaupun sebagai kelompok minoritas dan secara tidak langsung mendukung perkembangan anime di Indonesia.

Tahun 1980-1989

Berawal dari serial Google V, Ultraman hingga anime klasik seperti Voltus V, Macross, Gundam bahkan dorama Klasik Oshin, sedikit demi sedikit masyarakat Indonesia mulai diperkenalkan kepada bentuk dan jenis hiburan yang berasal dari Jepang (J-Entertaintment). Pertama kali anime masuk di Indonesia adalah sekitar awal tahun 1980-an yang langsung menjadi trend di masyarakat. Hal ini disebabkan karena anime-anime pada masa tersebut merupakan pelopor dari eksistensi anime di Indonesia. Yaitu untuk pertama kalinya masyarakat mengenal anime, yang sama sekali berbeda dengan film-film animasi buatan Amerika atau Eropa Barat yang sebelumya merajai dominasi film di animasi Indonesia. Masyarakat memandang anime sebagai suatu bentuk hiburan baru yang unik dan menarik sehingga dengan cepat meraih popularitas. Penonton anime di Indonesia pada masa tersebut terutama adalah anak-anak.

Pada periode tersebut anime beredar dalam bentuk format video cassete yang muncul seiring dengan populernya mesin video Beta. Dan yang sangat berperan besar dalam peredaran dan perkembangan anime pada saat itu adalah Trio Video Tara, yaitu sebagai satu-satunya distributor resmi anime di Indonesia.

Anime yang masuk di Indonesia terutama adalah judul-judul yang populer dan dibuat di Jepang pada era 1970-an, yaitu anime genre science fiction yang banyak menampilkan cerita dengan mecha Super Robot, seperti Voltus V, God Sigma, Captain Giking, Getta Robo, atau Star Blazers. Selain genre science fiction, di Indonesia juga terdapat anime dengan genre komedi seperti Doraemon, genre Magical Girls seperti Lulu The Flower Angel, atau genre drama romance seperti Candy-Candy dan lain sebagainya.

TVRI sebagai satu-satunya stasiun televisi di Indonesia pada masa itu juga turut berperan dengan menayangkan anime. Dimulai dengan ditayangkannya anime Kum-Kum (Wanpaku Omukasi Kum-kun), sejak saat itu secara perlahan tapi pasti animo masyarakat terhadap anime mulai tumbuh.

Tahun-tahun selanjutnya perjalanan hidup anime mengalami pasang surut dan sempat vakum seiring dengan berakhirnya era mesin video Beta pada akhir tahun 1980-an. Hal ini juga dikarenakan stasiun televisi lebih banyak memberikan jam tayangnya untuk animasi buatan Amerika atau Eropa yang dianggap lebih mudah memperoleh popularitas. Trend anime kemudian mulai memudar dan sedikit demi sedikit ditinggalkan dan masyarakat beralih ke sesuatu yang lebih populer pada saat itu. Tetapi bagi para penggemar anime sesungguhnya yang tidak hanya sekedar mengikuti trend, masih tetap eksis walaupun hanya sebagai kelompok minoritas diantara dominasi film Amerika terutama produksi Disney.

Tahun 1990-1999

Anime mulai kembali eksis di Indonesia pada awal tahun 1990-an, yaitu seiring dengan bermunculan stasiun-stasiun televisi baru seperti RCTI disusul kemudian oleh SCTV dan Indosiar. Stasiun-stasiun TV tersebut mulai gencar menayangkan sejumlah judul anime yang kemudian menjadi hits atau populer terutama oleh target pemirsa anak-anak, diantaranya seperti Doraemon, Saint Seiya, Sailor Moon, Magic Girls, Magic Knight Rayearth, Born to Cook, Dragon Ball, Shulato dan masih banyak judul lainnya yang pernah ditayangkan oleh stasiun televisi sehingga secara tidak langsung mendukung perkembangan anime di Indonesia.

Anime Doraemon mulai diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia sejak tahun 1991 yang ditayangkan oleh RCTI. Kisah serial Doraemon yang menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter Doraemon, Nobita, dan kawan-kawannya ini menjadi sangat populer dikalangan anak-anak bahkan orang dewasa. Hal ini karena meskipun dengan cerita yang sederhana karena memang ditujukan untuk target pemirsa anak-anak, namun ditampilkan secara menarik sehingga serial ini sampai sekarang mampu bertahan hingga selama lebih dari 20 tahun sejak pertama kali penayangannya.

Meskipun belum dapat mengalahkan dominasi film-film animasi Amerika namun dapat dikatakan dengan ditayangkannya anime-anime tersebut merupakan suatu pernyataan bahwa anime masih dapat berkembang dan diterima oleh masyarakat. Hal ini tentu saja mendapat respon positif serta merupakan sesuatu yang menggembirakan bagi para otaku di Indonesia.

Kemudian karena terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, anime pun berada dalam kondisi kritis. Hal ini dapat dilihat dari jumlah jam tayang anime di televisi yang mulai menunjukkan penurunan, dimana juga sempat memunculkan kekhawatiran dari para otaku bahwa sekali lagi perjalanan hidup anime berakhir sampai disitu saja.

Hingga akhirnya pada akhir tahun 1990-an anime mulai kembali booming dan menjadi trend karena adanya ‘demam’ Pokemon (Pocket Monster) yang melanda Indonesia. Siapa yang tidak ingat dengan Pokemon? Pokemon adalah salah satu nama dagang paling kontroversial di dunia ini. Mulai dari jasanya dalam mempopulerkan Game Boy, sistem game handheld terlaris di dunia, hingga mendapatkan penghargaan lewat tokoh Pikachu yang dinobatkan sebagai salah satu figur paling berpengaruh di dunia. Disusul kemudian kesuksesan versi manga, serial anime, dan anime movie yang bahkan meraih sukses besar di Amerika.

Trend anime ini juga didukung dengan munculnya distributor resmi yang berusaha memenuhi kebutuhan otaku akan masuknya lebih banyak anime di Indonesia. Sejak tahun 1999, P.T. Ardya Insani Internasional yang dikenal dengan Tora Home Entertainment selaku pemegang lisensi di Indonesia, bekerja sama dengan pihak Animation International Ltd (AI) yang merupakan distributor anime dari studio-studio ternama di Jepang. Dengan adanya kerjasama tersebut, pihak Tora berhasil mendapatkan ijin resmi untuk mendistribusikan sejumlah anime-anime populer seperti Neon Genesis Evangelion (Shin Seiki Evangelion), Curious Play (Fushigi Yuugi), Flame of Recca (Recca no Honou), Clamp School, Macross, dan lain sebagainya yang beredar dalam bentuk VCD.

Tahun 2000-2003

Anime mulai kembali meraih kesuksesan besar setelah stasiun televisi SCTV membuat gebrakan baru dengan program Animax-nya menayangkan anime Rurouni Kenshin yang diubah dengan judul Samurai X. Kisah seorang samurai pengembara ini menjadi demikian populer sehingga anime mengalami ‘kebangkitan’ kembali yang masih berlangsung hingga beberapa tahun kemudian. Serial anime Pokemon misalnya, ditayangkan pada jam tayang utama di SCTV dan termasuk yang pertama di Indonesia untuk tayangan film animasi. Hal ini merupakan suatu bukti nyata terhadap pengakuan keberadaan anime di Indonesia, karena melalui tayangan-tayangan tersebut sekali lagi masyarakat diperkenalkan bahwa sesungguhnya anime bukanlah sekedar hiburan untuk anak-anak saja. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan pemirsa yang lebih dewasa juga semakin menyukai film-film animasi buatan negeri Sakura tersebut.

Selain itu tayangan anime juga tampak mulai mendominasi tayangan film-film animasi di sejumlah stasiun televisi. Dunia anime di Indonesia memasuki babak baru dalam perkembangannya yang dianggap signifikan. Hampir setiap hari ditayangkan serial anime-anime populer, beberapa diantaranya seperti Samurai X, Sakura Wars, Dual!, Popolocrois, dan Pokemon oleh SCTV; Card Captor Sakura dan Fushigi Yuugi oleh TPI; Crayon Shinchan oleh RCTI; Meitantei Conan dan Inuyasha oleh Indosiar. Genre anime yang ditayangkan juga lebih beragam jika dibandngkan dengan anime-anime yang masuk pada periode 1980. Menyusul kesuksesan Pokemon, mulai gencar ditayangkan anime-anime dimana memiliki tema karakter yang serupa yaitu seperti Digimon Series maupun Monster Farm.

Selain televisi, anime mulai mencoba merambah bioskop, yaitu dengan menayangkan Doraemon the Movie. Anime movie dengan judul Daichohen Doraemon, Nobita no Taiyou o Densetsu atau yang diterjemahkan sebagai Doraemon Petualangan, Legenda Raja Matahari ini ditayangkan mulai tanggal 29 Juni 2001.

Film Doraemon ini merupakan anime versi layar lebar atau anime movie pertama di Indonesia. Anime ini mengisahkan petualangan Doraemon bersama Nobita dan kawan-kawannya di Negeri Mayana, Negeri ini terinspirasi oleh Maya, sebuah kerajaan kuno di Amerika Tengah yang lenyap secara misterius sebelum kedatangan para penakluk Spanyol. Di sana Doraemon dan kawan-kawan membantu Pangeran Tio dalam menghadapi Redina, seorang penyihir jahat.

Menariknya, versi manga dari anime ini sudah ditebitkan oleh P.T Elex Media Komputindo dengan judul yang sama, sebagai seri ke-20 Doraemon Petualangan. Penayangan anime dan penerbitan manga yang nyaris bersamaan ini sepertinya bukan kebetulan. Apalai anime ini mengalami sulih suara yang dikerjakan oleh tim dari serial Doraemon di RCTI. Semua ini tampaknya dibuat untuk memperingati 30 tahun kisah Doraemon dan 10 tahun keberadaan Doraemon di Indonesia. Meskipun tidak mengalami sukses yang luar biasa namun dengan penayangan Doraemon tersebut boleh dibilang sebagai langkah awal. Setelah ini, para penggemar anime boleh optimis terhadap keberadaan anime di bioskop Indonesia. Dan sudah waktunya layar bioskop menayangkan anime untuk target pemirsa usia remaja ke atas. Judul-judul anime legendari seperti Akira, Ghost in The Shell, Grave of Firefiles, dan Macross Plus sudah sangat dinantikan. Terlebih lagi setelah kemenangan Sen to Chihiro no Kamikakushi yang mendapatkan Academy Award sebagai film animasi terbaik pada bulan Maret 2003 yang lalu.

Selanjutnya hampir di sebagian besar stasiun televisi menayangkan anime. Bahkan beberapa diantaranya mempunyai program khusus untuk tayangan anime, seperti yang dilakukan oleh stasiun televisi baru pada jaman itu, TV7, sebagai salah satu anak perusahaan Gramedia, menayangkan program khusus anime setiap hari Senin hingga Jumat pada sore hari. Lalu, anime tidak hanya dapat dinikmati pada setiap hari Minggu pagi saja seperti yang terjadi sebelumnya, bahkan dapat dijumpai tayangan anime yang diputar setiap harinya selama seminggu. Jumlah tayang anime yang diputar di televisi sampai sudah tidak terhitung lagi karena begitu besar antusiasme pihak stasiun televisi untuk saling berlomba-lomba memanfaatkan momen trend anime ini. Seperti terobosan yang dilakukan Trans TV dalam menayangkan anime Movie dengan tema yang cukup ‘berat’ pada jam tayang utama (Prime Time), yaitu Blue Submarine No. 6 (Ao no Roku Go) dan Jin Roh: the Wolf Brigade.

Pada periode ini, kepopuleran anime sudah begitu sangat luar biasa sampai kepada kondisi yang sulit dibayangkan sebelumnya. Semenak akhir tahun 1990-an yang berlanjut hingga tahun 2000-an, jalur peredaran anime di Indonesia lebih banyak melalui rental maupun toko anime dalam format VCD/DVD. Hal ini semakin bertumbuh seiring dengan menjamurnya komunitas anime di Indonesia. Sehingga dengan demikian para otaku di Indonesia dapat terus mengikuti perkembangan anime terbaru yang sedang diputar atau digemari di Jepang. Kini jauh lebih mudah untuk mencari dan mendapatkan berbagai macam judul anime, bahkan para otaku dapat menikmati tontonannya hanya dalam jangka waktu beberapa hari setelah penayangannya di Jepang. Diantaranya seperti Wolf’s Rain, Saint Seiya: Hades Chapter, Ghost in The Shell: Stand Alone Complex, Junni Kokki, dan lainnya yang ditayangkan oleh televisi-televisi Jepang.

Tidak dapat disangkal bahwa anime mempunyai kaitan yang erat dengan trend. Berkat adanya trend anime, secara tidak langsung memiliki pengaruh terhadap eksistensi dan perkembangan anime di Indonesia. Untuk masyarakat umumnya lebih banyak mengikuti apa saja yang sedang menjadi trend terbaru.

Seperti yang tampak ketika fenomena Pokemon melanda Indonesia, yaitu dimana banyak orang begitu menjadi tergila-gila pada egala hal yang ‘berbau’ Pokemon terutama pada sosok karakter Pikachu yang lucu. Animenya yang terlebih dahulu terkenal ketika beredar daam format VCD tersebut kemudian menjadi salah satu judul yang paling populer di Indonesia.

Terutama setelah anime Movienya berjudul Myuutsu ni Gyakushuu (Pokemon The First Movie)

ditayangkan di bioskop-bioskop di Indonesia, booming Pokemon ini menjadi suatu trend yang fenomenal pada tahun 2000 yang lalu. Melihat kesuksesan Pokemon tersebut maka SCTV melihat peuang bagus untuk menayangkan anime pada jam tayang utama yang mendapat respon posistif dari masyarakat. Kenyataan bahwa anime dianggap sebagai suatu trend baru yang melanda Indonesia ini juga dapat dilihat seperti munculnya ‘demam’ Shinchan yang menghebohkan pada beberapa waktu yang lalu dimana sempat menjadi perdebatan paling kontroversial.
Sedangkan untuk kalangan otaku, pada dasarnya tidak terpengaruh atau hanya sekedar mengikuti pada apa yang menjadi trend atau fenomena di masyarakat. Perkembangan trend anime di kalangan otaku Indonesia lbih mengacu atau terpengaruh oleh trend anime yang sedang berlangsung di Jepang. Dengan kata lain, anime yang sedang digemari atau populer di Jepang umumnya juga populer di kalangan otakuy Terlebih lagi setelah para otaku di Indonesia kini dapat dengan mudah mendapatkan anime-anime terbaru yang sedang ditayangkan di Jepang hanya selang beberapa hari saja melalui peredaran anime fansub.

Pada tahun 1980-an, trend anime untuk pertama kalinya mulai melanda Indonesia dimana disebabkan karena pengaruh dari maraknya trend anime yang terjadi di Amerika. Anime-anime dengan genre mecha seperti Voltus V, Goshogun, atau GodSigma menjadi populer pada masa tersebut. Namun maraknya anime yang populer seiring dengan era mesin video Beta tersebut kemudian mulai semakin memudar. Pada awal tahun 1990-an, anime kembali menjadi sebuah trend ketika bermunculan stasiun-stasiun televisi baru dan mulai menyiarkan anime di layar kaca, diantaranya seperti Doraemon, Sailor Moon, dan Saint Seiya. Anime-anime itu mencapai sukses besar dan menjadi totonan yang sangat dinantikan oleh target permirsa anak-anak pada masa tersebut. Menjelang pertengahan tahun 1990-an, trend anime mulai kembali pudar dan hanya bertahan pada kalangan pengemar dan otaku saja.

ANime kemudian sekali lagi mulai terekspose setelah maraknya peredaran VCD anime bootleg, pada akhir tahun 1990-an. Fenomena ini didukung oleh banyaknya publikasi amajalah yang bermunculan dengan menawarkan anime-manga sebagai tema utama. Majalah-majalah tersebut seperti Animonster, AnimeInfo, Anime, Oops, Animix dan masih banyak lainnya ini memanfaatkan momen trend anime tersebut dimana sekaligus ingin turut membantu perkembangan anime di Indonesia. Dan sejak saat itu, booming anime mulai smakin terasa dan masih berlangsung hingga saat ini. Hal ini dapat dilihat dengan menjamurnya komunitas-komunitas anime yang kini semakin berani menyerukan kecintaan mereka terhadap anime.

Momen trend anime yang sedang terjadi di Indonesia ini, juga didukung oleh sejumlah stasiun televisi dengan menayangkan lebih banyak anime. Bahkan pada sejumlah stasiun televisi mempunyai program khusus anime. Trans TV sebagai stasiun televisi baru di Indonesia pada amsa itu, melihat trend anime yang sedang berkembang di Indonesia, yaitu dengan menayangkan anime-anime populer seperti Ninku, Trigun, atau Flame of Recca. Yang patut digarisbawahi adalah penayangan anime Movie denga tema’berat’ seperti Blue Submarine No. 6 dan Jin-roh: the Wolf Brigade serta rencana penayangan anime yang dapat dikategorikan sebagai anime kontroversial seperti Love Hina dan Neon Genesis Evangelion.

Berkat adanya trend ini tentunya merupakan hal yang menggembirakan bagi sebagian kalangan otaku di Indonesia. Karena hampir tiap harinya dapat dijumpai sejumlah tayangan anime. Judul-judul anime tertentu yang tidak terduga kemunculannya justru dijumpai tampil di layar televisi.

Penutup

Apa yang telah terjadi di masa lampau dengan boomingnya anime di Indonesia, semoga dapat menjadi tonggak sejak sejarah bagi kita yang hidup di periode yang sekarang ini. Semoga kesuksesan di masa lampau bisa kembali terulang dimasa depan sehingga kita dapat disuguhi oleh anime-anime yang menarik melaui stasiun televisi kita. Walaupun sekarang jamannya sinetron dan anime sudah sangat memudar (karena trend sinetron yang berkembang di masyarakat) tapi setidaknya ada pengharapan bagi kita yang ingin melihat kembali kesuksesan anime di Indonesia.

Kesimpulan

Jadi Wibu sudah ada dari tahun 80-an dan tidak tersangka wibu kembali lagi di era globalisasi(Just kidding) :v

Sejarah computer

By : Admin Kurumi



Pengertian komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum dalam bentuk print out (kertas).
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."
Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.

Generasi komputer

Generasi pertama

Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploit potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer, Z3, untuk mendesain pesawat terbang dan peluru kendali.
Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu memengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, Colossus bukan merupakan komputer serbaguna(general-purpose computer), ia hanya didesain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.
Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvard-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.
Perkembangan komputer lain pada masa kini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengonsumsi daya sebesar 160 kW.
Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.
Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usaha membangun konsep desain komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer. Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer (EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur Von Neumann tersebut.
Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952.
Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode biner yang berbeda yang disebut "bahasa mesin" (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data.

Generasi kedua

Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat memengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis.
Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singakatan untuk menggantikan kode biner.
Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program.
Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memprosesinformasi keuangan.
Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karier baru bermunculan (programmer, analis sistem, dan ahli sistem komputer). Industr piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.

Generasi ketiga

Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC : integrated circuit) pada tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Pada ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.

Generasi keempat

Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas: mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.
Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukurang setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan keterandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap piranti rumah tangga seperti microwave, oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection (EFI) dilengkapi dengan mikroprosesor.
Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.
Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit pada tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit pada tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).
IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena memopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga memopulerkan penggunaan piranti mouse.
Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat.
Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensial terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga Local Area Network atau LAN), atau [kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.

Generasi kelima

Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001: Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.
Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhana. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian ketimbang sekadar menterjemahkan kata-kata secara langsung.
Banyak kemajuan di bidang desain komputer dan teknologi yang semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model non Neumann. Model non Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.
Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia.

Tambahan
Penemu computer sebenarnya adalah Alan Turing bukan Charles Babbage. Charles Babbage hanya membuat model computer, dan tahu kah kalian bahwa Alan Turing merubakan Gay berbangsa Inggris



Sejarah singkat United Empirate Arab ,

By : Admin Kurumi

UAE dibentuk dari kerajaan-kerajaan yang dipimpin para sheikh (semacam raja) di Semenanjung Arab di sepanjang pantai selatan Teluk Persia dan pantai barat laut Teluk Oman. Selama berabad-abad, kerajaan-kerajaan ini terlibat dalam perselisihan dinasti. Daerah ini dikenal sebagai Pantai Perampok sebagai basis perampok berbasis di sana yang menakutkan pelayaran asing, meskipun ada patroli angkatan laut Eropa dan daerah Arab dari abad ke 17 sampai 19. Ekspedisi awal Inggris untuk melindungi perdagangan India dari perampok di Ras al-Khaimah (sekarang menjadi emirate paling utara di UAE) menyebabkan kampanye anti perampok terhadap pelabuhan lainnya di sepanjang pantai di tahun 1819. Tahun berikutnya, sebuah perjanjian damai ditandatangani oleh sheikh-sheikh utama pantai yang pada akhirnya perjanjian tersebut ditaati. Razia terus terjadi karena selalu ada insiden-insiden kecil sampai 1835, ketika para sheikh setuju untuk tidak terlibat dalam pertempuran di laut. Pada tahun 1853, mereka menandatangani sebuah perjanjian dengan Inggris, di mana para sheikh ("Sheikhdoms Trucial") menyetujui "gencatan senjata maritim abadi". Hal ini diterapkan oleh Inggris, dan perselisihan antara sheikh dirujuk ke Residen Politik, seorang pegawai negeri Inggris, untuk penyelesaian.

Terutama dalam reaksi terhadap ambisi negara-negara Eropa lainnya, Inggris dan Sheikhdoms Trucial di tahun 1892 menyetujui suatu perjanjian supaya ikatan mereka lebih kuat, serupa dengan perjanjian yang diberlakukan oleh Inggris dengan kerajaan Teluk lainnya. Para sheikh setuju untuk tidak membuang satu wilayah pun kecuali dengan Inggris dan tidak masuk ke dalam hubungan dengan pemerintah asing selain Inggris tanpa persetujuan. Sebagai imbalannya, Inggris berjanji untuk melindungi Pantai Trucial dari agresi semua dengan laut dan membantu Sheikh dalam kasus serangan tanah.

Pada tahun 1955, Inggris memihak Abu Dhabi dalam sengketa yang terakhir dengan Arab Saudi atas Oasis Buraimi dan wilayah lain di selatan. Perjanjian 1974 antara Abu Dhabi dan Arab Saudi hampir diselesaikan dengan sengketa di perbatasan mereka, tetapi kesepakatan itu tidak pernah diratifikasi oleh Pemerintah UAE. Perbatasan dengan Oman resmi juga tetap tenang, meskipun kedua pemerintah sepakat untuk melukiskan perbatasan pada bulan Mei 1999.

Pada tahun 1968, Inggris mengumumkan keputusan untuk mengakhiri hubungan perjanjian dengan tujuh Sheikhdoms Trucial yang telah, bersama-sama dengan Bahrain dan Qatar, di bawah perlindungan Inggris. Sembilan Emirate (termasuk Qatar dan Bahrain) berusaha untuk membentuk sebuah serikat emirat Arab, tetapi di pertengahan 1971 mereka tidak dapat menyepakati hal serikat. Bahrain merdeka pada bulan Agustus dan Qatar pada bulan September, 1971. Ketika perjanjian Sheikhdoms Inggris-Trucial berakhir pada tanggal 1 Desember 1971, mereka menjadi sepenuhnya independen. Pada tanggal 2 Desember 1971, enam dari mereka masuk ke dalam serikat yang disebut Uni Emirat Arab. Dan emirate yang ketujuh, Ras al-Khaimah, bergabung pada awal tahun 1972l. penguasa Abu Dhabi, Sheikh Zayed bin Sultan al Nahyan dipilih oleh Dewan Agung sebagai Presiden dan penguasa Dubai, Sheikh Rashid bin Said Al Maktoum, menjadi Perdana Menteri.

Pasukan UAE dikirim untuk membantu membebaskan Kuwait pada Perang Teluk 1990-1991. Pasukan UAE juga berpartisipasi dalam misi perdamaian ke Lebanon, Somalia, Bosnia, Albania, Kosovo, dan Afghanistan.

Pada tahun 2004, presiden pertama UAE, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, meninggal. Putra tertuanya dan Crown Prince, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, menggantikannya sebagai Penguasa Abu Dhabi. Sesuai dengan Konstitusi, UAE Supreme Council of Rulers Khalifa bin Zayed dipilih Al Nahyan sebagai Presiden Federal UAE. Mohammed bin Zayed Al Nahyan menggantikan Khalifa sebagai Crown Prince of Abu Dhabi. Pada bulan Januari 2006, Sheikh Maktoum bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden UAE dan Perdana Menteri dan Penguasa Dubai, meninggal dunia dan digantikan oleh adiknya, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

Sejarah singkat United Empirate Arab ,

By : Admin Kurumi

UAE dibentuk dari kerajaan-kerajaan yang dipimpin para sheikh (semacam raja) di Semenanjung Arab di sepanjang pantai selatan Teluk Persia dan pantai barat laut Teluk Oman. Selama berabad-abad, kerajaan-kerajaan ini terlibat dalam perselisihan dinasti. Daerah ini dikenal sebagai Pantai Perampok sebagai basis perampok berbasis di sana yang menakutkan pelayaran asing, meskipun ada patroli angkatan laut Eropa dan daerah Arab dari abad ke 17 sampai 19. Ekspedisi awal Inggris untuk melindungi perdagangan India dari perampok di Ras al-Khaimah (sekarang menjadi emirate paling utara di UAE) menyebabkan kampanye anti perampok terhadap pelabuhan lainnya di sepanjang pantai di tahun 1819. Tahun berikutnya, sebuah perjanjian damai ditandatangani oleh sheikh-sheikh utama pantai yang pada akhirnya perjanjian tersebut ditaati. Razia terus terjadi karena selalu ada insiden-insiden kecil sampai 1835, ketika para sheikh setuju untuk tidak terlibat dalam pertempuran di laut. Pada tahun 1853, mereka menandatangani sebuah perjanjian dengan Inggris, di mana para sheikh ("Sheikhdoms Trucial") menyetujui "gencatan senjata maritim abadi". Hal ini diterapkan oleh Inggris, dan perselisihan antara sheikh dirujuk ke Residen Politik, seorang pegawai negeri Inggris, untuk penyelesaian.

Terutama dalam reaksi terhadap ambisi negara-negara Eropa lainnya, Inggris dan Sheikhdoms Trucial di tahun 1892 menyetujui suatu perjanjian supaya ikatan mereka lebih kuat, serupa dengan perjanjian yang diberlakukan oleh Inggris dengan kerajaan Teluk lainnya. Para sheikh setuju untuk tidak membuang satu wilayah pun kecuali dengan Inggris dan tidak masuk ke dalam hubungan dengan pemerintah asing selain Inggris tanpa persetujuan. Sebagai imbalannya, Inggris berjanji untuk melindungi Pantai Trucial dari agresi semua dengan laut dan membantu Sheikh dalam kasus serangan tanah.

Pada tahun 1955, Inggris memihak Abu Dhabi dalam sengketa yang terakhir dengan Arab Saudi atas Oasis Buraimi dan wilayah lain di selatan. Perjanjian 1974 antara Abu Dhabi dan Arab Saudi hampir diselesaikan dengan sengketa di perbatasan mereka, tetapi kesepakatan itu tidak pernah diratifikasi oleh Pemerintah UAE. Perbatasan dengan Oman resmi juga tetap tenang, meskipun kedua pemerintah sepakat untuk melukiskan perbatasan pada bulan Mei 1999.

Pada tahun 1968, Inggris mengumumkan keputusan untuk mengakhiri hubungan perjanjian dengan tujuh Sheikhdoms Trucial yang telah, bersama-sama dengan Bahrain dan Qatar, di bawah perlindungan Inggris. Sembilan Emirate (termasuk Qatar dan Bahrain) berusaha untuk membentuk sebuah serikat emirat Arab, tetapi di pertengahan 1971 mereka tidak dapat menyepakati hal serikat. Bahrain merdeka pada bulan Agustus dan Qatar pada bulan September, 1971. Ketika perjanjian Sheikhdoms Inggris-Trucial berakhir pada tanggal 1 Desember 1971, mereka menjadi sepenuhnya independen. Pada tanggal 2 Desember 1971, enam dari mereka masuk ke dalam serikat yang disebut Uni Emirat Arab. Dan emirate yang ketujuh, Ras al-Khaimah, bergabung pada awal tahun 1972l. penguasa Abu Dhabi, Sheikh Zayed bin Sultan al Nahyan dipilih oleh Dewan Agung sebagai Presiden dan penguasa Dubai, Sheikh Rashid bin Said Al Maktoum, menjadi Perdana Menteri.

Pasukan UAE dikirim untuk membantu membebaskan Kuwait pada Perang Teluk 1990-1991. Pasukan UAE juga berpartisipasi dalam misi perdamaian ke Lebanon, Somalia, Bosnia, Albania, Kosovo, dan Afghanistan.

Pada tahun 2004, presiden pertama UAE, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, meninggal. Putra tertuanya dan Crown Prince, Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, menggantikannya sebagai Penguasa Abu Dhabi. Sesuai dengan Konstitusi, UAE Supreme Council of Rulers Khalifa bin Zayed dipilih Al Nahyan sebagai Presiden Federal UAE. Mohammed bin Zayed Al Nahyan menggantikan Khalifa sebagai Crown Prince of Abu Dhabi. Pada bulan Januari 2006, Sheikh Maktoum bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden UAE dan Perdana Menteri dan Penguasa Dubai, meninggal dunia dan digantikan oleh adiknya, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum.

- Copyright © PHOENIX - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -